Tidak Ada Gereja Ortodok Di Pansur Abad Ke 7

Tidak Ada Gereja Ortodok Di Pansur Abad Ke 7





Image result for Gereja nestorian
Tidak Ada Gereja Ortodok Di Pansur Abad Ke 7

Masuknya Kristen Nestorian di Indonesia dimulai dari penginjilan para rahib Nestorian di wilayah Arab, Mesopotamia, Persia, India, Tiongkok, Indonesia dan wilayah Asia Timur.

Tentang Nestorian

Nestorian diambil dari nama pelopornya yaitu Nestorius.  Nestorius menolak mengakui Maria sebagai Bunda Allah (Theotokos), sebagaimana sejak semua Gereja telah meyakininya. Nestorius berpandangan bahwa seorang manusia tidak mungkin melahirkan Allah atau Tuhan, maka Maria bukan Bunda Allah.  Pandangan semacam ini sesungguhnya salah kaprah dalam mendefinisikan kata “Bunda Allah (Theotokos)”. Maka pada tahun 341, Gereja Katolik dalam Konsili Efesus mengutuk aliran tersebut. Pengutukan tidak menghentikan langkah aliran ini. Setelah kematian Nestorius, aliran ini diteruskan oleh Eutyches (380-456). Eutyches menambahkan beberapa ajaran dalam alian Nestorian, sehingga ia dikutuk pada Konsili Chalcedon tahun 451.

Salah satu Pastor Nestorian dari Arab adalah Waraqah bin Naufal, adik sepupu Siti Khadijah. Para rahib Nestorian berhasil mengkristenkan Mesopotamia (Irak), di mana menjadi basis agama Zoroaster (agama asli Persia). Pada tahun 781 M, ditemukan monument batu setinggi 2 meter untuk ‘merayakan kedatangan agama termasyur dari Syria” dengan pahatan salib pada bagian bawah monument. Selain itu ada pula laporan dari naskah-naskah kuno tentang Keuskupan di ‘Dabag’, yaitu wilayah Jawa dan Sumatera Selatan.


Pada abad ke-14 Giovanni De Marignolli, menemukan orang-orang Kristen yang berbudaya non Eropa (Arab) di Majapahit dan Sriwijaya. Kristen Nestorian  mengalami kemunduran sejak agama Islam berkembang di wilayah Arab, Mesopotamia, Persia, India, dan Indonesia. Sedangkan kemunduran Nestorian di China akibat penginjilan yang tidak berlanjut dari para rahib dan tekanan dari para ekstrimis Budha yang menutup biara-biara berdasarkan edik Kaisara Mongol pada tahun 1311.

Dengan demikian klaim Gereja Ortodok Indonesia (yang dimuat dalam page https://www.facebook.com/Gerejaorthodox/, bahwa Ortodok telah ada sejak abad ke 7 tidak benar. Tindakan demikian adalah usaha memalsukan sejarah dan menyebarkan informasi Hoax.

Sumber:

1. P. Johannes M. Hämmerle, OFMcap. 2015. Sejarah Gereja Katolik Di Pulau Nias. Gunungsitoli: Yayasan Pusaka Nias.
2. Bernadus Barat Daya dan Silvester Detianus Gea. 2017. Mengenal Tokoh Katolik Indonesia: Dari Pejuang Kemerdekaan, Pahlawan Nasional Hingga Pejabat Negara. Labuan Bajo: Yayasan Komodo Indonesia (YAKOMINDO).
3. Website “Akhir Perjalanan Sejarah Barus
4. Sejarah Gereja Asia oleh DR.Anne Ruck
5. The Moody Handbook Of Theology Serie 2 oleh Paul Enns 


Biarkan Aku Lahir!!!

Biarkan Aku Lahir!!!



Image result for Janin
Biarkan Aku Lahir!!!
Oleh Silvester Detianus Gea

Cahayakristus7.blogspot.com - Jakarta - Biarkan Aku Lahir!!!
Aku manusia fana yang tercipta dari tanah karya seniman Agung
Di dalam rahim ibu aku dibentuk menjadi daging yang bernyawa

Dalam tempo sembilan bulan lebih, aku bertumbuh dalam rahim ibu
Setelah tiba waktunya aku pun dilahirkan

Aku menghirup udara dan hadir di bumi sebagai nasib bersama
Suara pertamaku berupa tangisan, sama seperti suara semua orang yang lahir

Dengan penuh kasih aku dibesarkan di dalam ayunan sebagai permulaan hidupku
Hidup sebagai manusia fana sebagaimana semua orang

Dengan doa yang sungguh aku pun dianugrahkan pengetahuan oleh Tuhan.
Aku memohon roh kebijaksanaan menghampiri dan berdiam dalamku

Kebijaksanaanlah yang utama dari pada segala kekuasaan
Takhta dan kekayaan pun tidak ada apa-apanya

Permata tidak sama dengan keagunganNya
Emas di bumi bagai debu di alas kakiNya

dihadapanNya, perak bagaikan lumpur
Sejak masa mudaku aku mencintai kebijaksanaan lebih dari kecantikan rupa

Aku amat mencintainya lebih dari cahaya mentari
Karena kilauan keindahannya tidak kunjung padam sepanjang waktu

Tak terhingga aku memperoleh harta dan kekayaan dari padaNya
Betapa aku bersukacita, sebab kebijaksanaan yang dilimpahkan padaku

Dialah asal mula segala-galanya
Dengan kuasanya aku belajar tanpa tipu muslihat

Dan akupun membagikan kebijaksanan dengan terus terang
Sebab Kebijaksanaan adalah harta yang tiada berkesudahan bagiku

Karunia hasil pendidikanNya menjadikanku sahabat Allah
kiranya Tuhan menganugrahkan aku hikmat untuk berbicara menurut kehendakNya,
dan memikirkan apa yang patut dengan segala rahmatNya

Dialah pemimpin dan penuntun kebijaksanaan bagi para pemimpin
Hanya ditangan Tuhan saja ada diri kita dan perkataan kita

Dialah sumber pengertian dan seluruh kepandaian
Tuhan telah memberikan aku pengetahuan yang baik, agar aku mengetahui misteri alam semesta
Dan kekuatan yang ada di dalamnya

Tuhanlah yang memberikan pengetahuan padaku untuk mengetahui awal dan akhir dan pertengahan masa
Apabila tiba saatnya matahari berubah peredarannya dan musim silih berganti
Sehingga kukenal perputaran tahun dan tempat bintang-bintang, tabiat hewan dan naluri binatang buas

Tenaga para roh dan pikiran manusia, jenis tumbuh-tumbuhan, dan kegunaan sekalian akar
Seniwati terindah segala sesuatu yakni Sang Kebijaksanaan
Tuhanlah pengajarku agar mengetahui segala yang terlihat dan tidak terlihat
Dalam Kebijaksanaanlah ada kearifan dan kekudusan

Sang Kebijaksanaanlah yang tidak bernoda, baik dan tajam,
Dia adalah Mutlak, melampui akal dan halus, mudah bergerak, jernih dan tidak ada kepalsuan
KeagunganNya tak tertahan, murah hati dan penuh kasih sayang pada manusia

Dialah pemelihara segala sesuatu dalam semua, tetap, tidak bergoyang dan tanpa kesusahan
Dialah maha kuasa yang menyelami sekalian roh yang arif, murni dan halus.

Sebab Dia lebih cekatan dari segala sesuatu
Dialah yang murni yang melampaui segala-galanya

Kebijaksanaan adalah nafas kekuatan Allah
Dialah pancaran murni dari kemuliaan Yang Mahakuasa
.
Di dalam Dia tidak ada yang ternoda
Sebab kebijaksanaan adalah pantulan cahaya kekal

Dialah cermin yang tak bercela dari kegiatan Allah
Dialah gambar dari kebaikan Allah

Kebijaksanaan itu tunggal yang melampaui segala-galanya
Dialah yang membaharui segala sesuatu dari generasi ke generasi

Dialah yang beralih ke dalam jiwa-jiwa yang agung dan suci, yakni sahabat Allah dan Para nabi
Tuhan amat mengasihi orang yang diam dalam Kebijaksanaan

Kebijaksanaan mengalahkan keindahan matahari, ia mengalahkan bintang-bintang
Dia lebih unggul daripada siang yang terang benderang
Sebab siang berganti malam, sebaliknya kegelapan tidak mampu menghancurkan kebijaksanaan.

*Puisi ini salah satu bentuk protes terhadap tindakan aborsi yang marak dilakukan pada masa kini.

Prof. Dr. Gorys Keraf


Related image
Prof. Dr. Gregorius Keraf atau lebih dikenal dengan nama Dr. Gorys Keraf lahir di Desa Lamalera, Lembata, Nusa Tenggara Timur, 17 November 1936. Ia seorang ahli bahasa ternama Indonesia dan salah seorang dosen Universitas Indonesia.[1]

Ia menamatkan SMP di Seminari Hokeng pada tahun 1954. Kemudian menamatkan SMA Syuradikara di Ende pada tahun 1958. Pada tahun 1964 ia menamatkan Jurusan Sastra Indonesia, di Universitas Indonesia (UI). Ia meraih gelar Doktor dalam bidang Linguistik dari UI pada tahun 1978, dengan disertasi Morfologi Dialek Lamalera.

Pada tahun 1962-1965 ia pernah mengajar di SMA Syuradikara. Kemudia mengajar di SMA Santa Ursula dan SMA Santa Theresia pada tahun 1964. Ia menjadi Dosen Unika Atmajaya pada tahun 1967. Kemudian ia mengajar di Perguruan Tinggi Kepolisian, dan Jakarta Academy Of Languages Jakarta pada tahun 1971. Ia menjadi pengajar tetap di Fakultas Sastra UI sejak tahun 1963. Selain itu ia mejadi coordinator Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan Retorika di Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI.[2]

Berikut adalah karya tulis Dr. Gory Keraf:

1.      Komposisi (1971)
2.      Tatabahasa Indonesia (1991)
4.      Diksi dan Gaya Bahasa
6.      Argumentasi dan Narasi
Ia meninggal di Jakarta, 30 Agustus 1997 pada usia  60 tahun. Ia dimakamkan di TPU Pondok Kelapa.[3] 


[1] https://www.merdeka.com/gorys-keraf/profil/
[2] https://id.wikipedia.org/wiki/Gorys_Keraf
[3] Buku Kematian Paroki St. Yoseph Matraman tahun 1997 No. 31.
Menjawab Gereja Ortodoks

Menjawab Gereja Ortodoks




Foto Silvester Detianus Gea.

Perhatikan gambar di bawah ini yang saya ambil dari https://www.facebook.com/OneHolyCatholicApostolicOrthodoxChurch/?hc_ref=ARS-VjiEUk1gGzLLNsnxzQgAvG-qi7OVP_QPUf4SBUcVJs59CuSczqZp7DfD6qiWxK8&fref=nf. Gambar yang bernuansa barat dicoret karena menurut mereka harus gambar yang benar-benar ketimuran yang benar. Padahal gambar yang mereka pakai pun belum tentu sungguh-sungguh wajah Yesus. Lalu mengapa harus menjelekkan kekristenan di barat yang memakai gambar yang mirip model orang barat? Salah satunya ya cara cari umat.  Betul tidak?
Menurut  FX. Agis Triatmo O.Carm dalam www.imankatolik.or.id “patung  atau gambar yang dipakai dalam Gereja Katolik bukanlah gambar Yesus atau Maria yang sesungguhnya”. Gambar yang digunakan merupakan kontekstualisasi suatu suku dan bangsa .
///////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////
Answering the Orthodox Church

Take a look at the picture below I took from https://www.facebook.com/OneHolyCatholicApostolicOrthodoxChurch/?hc_ref=ARS-VjiEUk1gGzLLNsnxzQgAvG-qi7OVP_QPUf4SBUcVJs59CuSczqZp7DfD6qiWxK8&fref=nf. Western nuanced images are crossed out because they think they should be images that are truly oriental. Even though the pictures they use are not necessarily really the face of Jesus. Then why denounce Christianity in the west wearing a western-like image? One of them is how to find people. Is it right?
According to FX. Agis Triatmo O.Carm in www.imankatolik.or.id "the statue or picture used in the Catholic Church is not a picture of the real Jesus or Mary". The image used is a contextualization of a tribe and nation.

Disunting oleh Silvester Detianus Gea


Katolik Roma, Menjawab Gereja Ortodoks Rusia dan Rocor

Katolik Roma, Menjawab Gereja Ortodoks Rusia dan Rocor




 Image result for Paus Fransiskus

Perlu kita ketahui bahwa pada abad-abad awal, banyak ajaran sesat muncul di daerah Timur misalnya Arianisme, Nestorian, Apolloniarism, Monophysites, Ebionite, Monothelistism, dan lain sebagainya. Pada masa  itu Gereja Katolik yang berpusat di Roma tampil sebagai penegak doktrin, jika terjadi kesimpangsiuaran pengajaran, baik di timur maupun di barat. Gereja Katolik yang di dirikan di atas Rasul Petrus memang diberi kuasa “ mengikat dan melepaskan” dan Tuhan berjanji bahwa alam maut tidak akan menguasainya (bdk. Mat. 16:18-19). Persaingan politis antara Gereja di Timur dan Barat memicu perselisihan. Selain itu Gereja timur ingin memasukkan pengaruh bahasa, budaya Yunani, sementara Gereja di Barat, budaya Latin. Persaingan ini mencapai puncaknya pada kesalah pahaman tentang Filioque, di mana Gereja Katolik memakai kata itu untuk melawan Semi Arianisme yang mulai bermunculan. 

Ajaran-ajaran 

Pada tahun 1090, ketika pasukan perang salib dimulai tahun 1090, para patriarkh Byzantin yang singgah di Konstantinopel menyerang gereja- gereja Latin.  Mereka mengatakan bahwa tidak sah menggunakan roti tidak beragi. Gereja Barat dan Gereja Armenia telah memakai roti tidak beragi sejak awal untuk meneladan Kristus. Namun, Patriarkh Byzantin, Michael Cerularius ingin memaksakan ritus Byzantin -yang menggunakan roti beragi untuk perjamuan- kepada umat Gereja Katolik Roma yang ada di Konstantinopel tersebut. Cerularius membuka tabernakel dan membuang Hosti yang tealh dikonsekrasi ke jalan-jalan. Oleh sebab itu, Gereja roma mengecam tindakan tindakan tidak terpuji yang dilakukan Cerularius. Kemudian Gereja Roma mengutus delegasi yang dipimpin oleh Cardinal Humbertus untuk mengusahakan perdamaian. Namun karena faktor emosi yang meledak-ledak, perundingan berakhir dengan ekskomunikasi antara kedua belah pihak. Ekskomunikasi sebenarnya berlaku terhadap Individu dan bukan komunitas. 

Tuduhan Gereja Katolik Roma ada abad 7/8. 

Istilah Gereja ‘Katolik” pertama kali diremikan pada tahun 107 oleh St. Ignatius dari Antiokhia. Santo Ignatius menjelaskan dalam suratnya kepda jemaat di Smirna 8. Kata “Katolik” sesungguhnya mau mengatakan bahwa satu-satunya gereja yang didirikan oleh Yesus adalah Gereja Katolik. Kata “Katolik” ini merupakan cara membedakan para heretik/bidat/aliran sesat yang juga mengaku sebagai Kristen. Pada masa itu terutama aliran heresy/bidat Docetism dan Gnosticism. Istilah “Katolik” bukan dimaksudkan untuk mengatakan Katolik bukan Kristen, melainkan mau mengatakan bahwa Kristen yang sesungguhnya adalah Kristen Katolik. Gereja Katolik yang dimaksud adalah Gereja yang mengakui otoritas uskup Roma, sebagai penerus Rasul Petrus (bdk. Yoh. 21:15-19).

 Disunting oleh Silvester Detianus Gea
Ortodoks Rusia Baru Terpecah: Lama dan Baru

Ortodoks Rusia Baru Terpecah: Lama dan Baru




Foto Silvester Detianus Gea.



Mungkin anda merasa asing dengan Kristen Ortodoks yang akhir-akhir ini mulai muncul di Indonesia. Ortodoks tersebut adalah berasal dari Rusia, di mana mereka menamakan diri Ortodoks Rusia di luar Rusia. Ortodoks Rusia sendiri tidak hanya satu, melainkan ada Ortodoks Rusia yang menyebut diri Kristen Ortodoks Lama yang terdapat di Subjek Federal  Nizhegorodskaya Oblast (461 kilometer dari kota Moskow). Selain itu komunitas ini terdapat di enam kota besar di Rusia. Mereka tergolong tertutup dan tidak sama dengan Ortodoks Rusia yang anda saksikan saat ini. 

Ajaran Ortodoks Lama

Sejarah menjelaskan bahwa Gereja ortodoks Rusia berpisah dengan Ortodoks Lama pada tahun 1666. Tindakan itu terjadi atas protes terhadap reformasi Gereja yang dikenalkan oleh Patriark Nikon antara 1652 dan 1666. Gereja Ortodoks lama menjalankan ajaran yang berbeda dengan Ortodoks Rusia yang ada saat ini (hasil reformasi).

 “Apa yang menjaga kebersamaan kita?” tanya seorang staf Gereja Ortodoks Lama Pomorian (GOLP) Arseniy Shamarin. “Kesadaran akan kebenaran jalan yang dianut. Pemahaman bahwa kita menganut kepercayaan Kristen Ortodoks, adalah hal yang kita coba pertahankan dan kita teruskan kepada anak-anak. Kita semua bertanggung jawab atas penyelamatan jiwa masing-masing. Reformasi abad XVII telah menghancurkan kesadaran beragama, membuat sakramen dan para rohaniawan menjadi ritus semata, sedangkan doa pun berubah menjadi tuntutan keinginan,” jawab Shamarin.

Kini perbedaan Kristen Ortodoks Lama dengan Kristen Ortodoks Baru terkadang sengaja ditutupi, seolah Ortodoks di Rusia baik-baik saja. Akan tetapi  para penganut Ortodoks lama terlihat eksenterik, orisinal, inkarnasi dari ”Rusia yang hilang”. Penganut Ortodoks Lama pun menganggap diri pembawa kebenaran dan tidak mengakui ajaran iman Ortodoks yang pada masa kini ada di Rusia.
Moskow, Sankt Peterburg, dan Kazan sejak dulu sudah memiliki komunitas penganut Ortodoks Lama yang besar dengan gereja-gerejanya. Selain itu, di megalopolis lebih mudah untuk membaur di tengah masyarakat dan tidak terlihat mencolok di era Soviet. Tingkat toleransi kota-kota megalopolis terhadap penganut Ortodoks Lama cukup netral, dibandingkan ‘Ortodoks Baru’ hasil reformasi yang ada sekarang.

Kesimpulan Gereja Ortodoks Rusia yang ada di Rusia saat ini baru ada tahun 1666.

Disunting oleh Silvester Detianus Gea 

Referensi 
https://id.rbth.com/discover_russia/2014/12/09/berbisnis_ala_ajaran_ortodoks_lama_tak_mau_terikat_kredit_26227