Doa Yang Tepat dan Benar Sesuai Iman Katolik

Mungkin sebagian orang menyadari bahwa doa-doa dalam Gereja Katolik sangat rapi dan tertata. Tidak heran karena Gereja Katolik selalu berdoa kepada Allah Tritunggal. Oleh sebab itu, isinya pun selalu mengandung Teologi Trinitaris.
Menurut Katekismus Gereja Katolik (KGK) 2559, “Doa adalah pengangkatan jiwa kepada Tuhan, atau satu permohonan kepada Tuhan demi hal-hal yang baik”. Dari mana kita berbicara, kalau kita berdoa? Dari ketinggian kesombongan dan kehendak kita ke bawah atau “dari jurang” (Mzm 130:1) hati yang rendah dan penuh sesal? Siapa yang merendahkan diri akan ditinggikan (Bdk. Luk 18:9-14). Kerendahan hati adalah dasar doa, karena “kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa” (Rm 8:26). Supaya mendapat anugerah doa, kita harus bersikap rendah hati: Di depan Allah, manusia adalah seorang pengemis.”
Oleh sebab itu, seorang Katolik setidaknya mengerti bagaimana cara berdoa yang benar dan tepat sesuai iman Katolik.
Pertama, pembukaan doa dimulai dengan tanda salib (+) Dalam/Demi/Atas Nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus, Amin. Kemudian dipilih kepada siapa doa itu ditujukan. Jika ditujukan kepada Allah Bapa, maka seyogyanya diakhiri dengan perkataan, ‘Doa ini kami sampaikan kepadamu dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami yang hidup bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa’ atau menggunakan variasi lain, seperti ‘Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami dan lain sebagainya. Setelah itu diakhiri dengan tanda salib.
Contoh Doa:
Bapa, kami bersyukur karena Engkau telah menjunjung perkawinan menjadi sarana keterlibatan suami-istri dalam karya penciptaan-Mu. Bahkan Engkau telah menguduskannya, dan menjadikannya sakramen cinta Kristus kepada jemaat.
Bantulah para suami-istri, agar selalu setia satu sama lain; tak jemu-jemu mengusahakan kebahagiaan pasangan; tak enggan untuk saling berkorban; berani bersikap jujur dan terbuka demi keutuhan keluarga; tidak lalai untuk saling menopang bila menanggung beban; dan siap saling mengampuni bila suatu saat mereka jatuh.
Semoga mereka saling mendukung dalam menghadapi godaan yang mengancam keutuhan keluarga. Buatlah perpaduan kasih mereka semakin kuat, dan perkawinan mereka sungguh menjadi sakramen kasih Kristus terhadap Gereja. Bapa, dalam kesempatan ini kami sangat prihatin akan suami-istri, (khususnya Saudara … dan …,) yang perkawinannya terancam kegagalan. Ampunilah mereka karena tidak mampu menjadikan perkawinan mereka sebagai sakramen kasih Kristus sendiri kepada jemaat. Tunjukkanlah jalan yang terang kepada mereka untuk mengatasi keadaan keluarga yang sangat memprihatinkan ini.
Apapun yang terjadi, bantulah mereka tetap mempertahankan keutuhan keluarga. Berilah mereka kekuatan agar dalam cobaan ini mereka tidak meninggalkan Dikau; sebaliknya tetap berusaha mendekatkan hati kepada-Mu, baik secara pribadi maupun lewat keterlibatan mereka dalam jemaat-Mu. Semoga mereka tetap diterima di kalangan umat-Mu, dan mendapat dukungan serta penghiburan dalam cobaan yang berat ini. Semua ini kami haturkan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.[Doa dikutip dari http://pendalamanimankatolik.com]
(Amin.)
Kedua, pembukaan doa dimula dengan tanda salib (+) Dalam/Demi/Atas Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus, Amin. Kemudian dipilih kepada siapa doa itu ditujukan. Jika doa itu ditujukan kepada Tuhan Yesus Kristus, maka seyogyanya diakhiri dengan perkataan ‘Engkaulah Tuhan dan pengantara kami yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa’ atau dengan variasi lain. Dengan demikian doa bersifat Kristologi di mana Kristus menjadi pengantara. Setelah itu diakhiri dengan tanda salib.
Contoh Doa:
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas penyertaanmu sepanjang hari ini. Kami menyadari bahwa banyak kesalahan dan kekurangan telah kami lakukan sepanjang hari ini. Kami mohon pengampunan darimu dan berilah kami kekuatan untuk bangkit dari kesalahan kami. Semoga besok kami mampu menjadi murid-Mu yang sejati. Karena Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin. [doa dikutip dari katolisitas.org]