Sumber: https://pixabay.com |
Benarkah Ajaran Tritunggal Buat oleh Konsili Nicea?
Banyak orang
non-Kristen menuduh bahwa ajaran Trinitas dibuat atau diajarkan oleh Konsili
Nicea. Oleh sebab itu mereka mengatakan bahwa ajaran Kristiani tentang
AllahTritunggal baru ada setelah Konsili Nicea (325). Namun pandangan tersebut
keliru dan ahistori, karena ajaran tentang Allah Tritunggal dapat ditemukan
dalam berbagai ayat Kitab Suci. Selain itu, Para Bapa Gereja sebelum Konsili
Nicea (sebelum abad ke-4) juga mengajarkan tentang Allah Tritunggal. Berikut
beberapa kutipan Para Bapa Gereja tentang Allah Tritunggal:
Pertama, St. Polycarpus
(69-155), sebelum ia dibunuh sebagai martir, ia berkata “….Aku memuji Engkau
(Allah Bapa),…aku memuliakan Engkau, melalui Imam Agung yang ilahi dan surgawi,
Yesus Kristus, Putera-Mu yang terkasih, melalui Dia dan bersama Dia, dan Roh
Kudus, kemuliaan bagi-Mu sekarang dan sepanjang segala abad, Amin.”[1]
Kedua, St. Athenagoras
(133-190), “Sebab…kita mengakui satu Tuhan, dan PuteraNya yang adalah
Sabda-Nya, dan Roh Kudus yang bersatu dalam satu kesatuan,-Allah Bapa, Putera,
dan Roh Kudus.”[2]
[For, as we acknowledge a God, and a Son his Logos, and a Holy Spirit,
united in essence — the Father, the Son, the Spirit, because the Son is the
Intelligence, Reason, Wisdom of the Father, and the Spirit an effluence, as
light from fire; so also do we apprehend the existence of other powers, which
exercise dominion about matter, and by means of it, and one in particular,
which is hostile to God:…]
Ketiga, St. Aristides
sang filsuf (90-150 AD), “Orang-orang Kristen, adalah mereka yang, di atas
segala bangsa di dunia, telah menemukan kebenaran, sebab mereka mengenali
Allah, Sang Pencipta segala sesuatu, di dalam Putera-Nya yang Tunggal dan di
dalam Roh Kudus.”[3]
Keempat, St. Teofilus
dari Antiokhia (180), “Demikianlah juga ketiga hari sebelum diciptakannya
terang (pada hari ke-empat), adalah lambang dari Trinitas, Allah, dan
Firman-Nya dan kebijaksanaan-Nya.”[4]
Kelima, St. Clement
dari Alexandria (150-215), “Sang Sabda, Kristus, adalah penyebab, dari asal
mula kita-karena Ia ada di dalam Allah-dan penyebab dari kesejahteraan kita.
Dan sekarang, Sang Sabda yang sama ini telah menjelma menjadi manusia. Ia
sendiri adalah Tuhan dan manusia, dan sumber dari semua yang baik yang ada pada
kita.”[5]
[The world is
essentially dependent on God, and this dependence implies (1) that God is the
Creator of the world — the producer of its whole substance; and (2) that its
continuance in being at every moment is due to His sustaining power. The
Trinity is the term employed to signify the central doctrine of the Christian
religion — the truth that in the unity of the Godhead there are Three truly
distinct Persons: the Father, the Son, and the Holy Spirit]
Berdasarkan data di
atas, kita mengetahui bahwa ajaran Trinitas bukanlah buatan Konsili Nicea.
Ajaran Trinitas berasal dari Alkitab dan ajaran yang diwariskan oleh para
rasul.
[2] St.
Athenagoras, A Plea for Christians, Chap. 24, lihat http://www.newadvent.org/fathers/0205.htm.
[3] Aristides,
Apology 16 lihat http://www.newadvent.org/fathers/1012.htm.
[5] St. Clement, Exhortation to the
Greeks lihat http://www.newadvent.org/cathen/06608a.htm.
EmoticonEmoticon