Ajaran Sesat Doketisme |
cahayakristus7.blogspot.com- Jakarta- Doketisme berasal dari bahasa Yunani dokein
yang artinya tampak atau kelihatan. Alian tersebut muncul pada pertengahan hingga
akhir abad kedua masehi. Aliran ini menganggap bahwa Yesus hanya kelihatan saja
seperti manusia, tetapi bukan manusia sejati. Menurut penganutnya Yesus di
dalam segala aspek hanya ilusi. Meskipun kelihatan seperti manusia, namun ia
hanya seolah-olah menjadi manusia. Dengan demikian Yesus dipandang tidak
memiliki tubuh insani dan ia hanya roh yang menunjukkan diri-Nya kepada
manusia. Mereka berpandangan bahwa juruselamat tidak mungkin menderita. Oleh sebab
itu mereka menganggap penderitaan Yesus hanya dongeng. Selain itu, Yesus
menderita di atas kayu salib hanyalah tampaknya. Sebab Yesus tidak mungkin
merasakan penderitaan.
Bantahan Alkitab dan Bapa Gereja
Bantahan Alkitab dan Bapa Gereja
Setidaknya ada 3 kriteria antikristus
menurut1 Yohanes 2:18-27, yaitu menyangkal bahwa Yesus
adalah Kristus, menyangkal Bapa dan Anak dan, menyangkal bahwa Yesus pernah
datang sebagai manusia. Selain itu, St. Policarpus (69 Masehi) berkata, “ Barangsiapa tidak mengakui bahwa Kristus telah
datang dalam daging, maka ia adalah antikristus; dan barangsiapa tidak
mengakui rahasia salib, maka ia adalah jahat dan ia yang berpegang pada firman Tuhan
menurut keinginannya sendiri. Barangsiapa berkata bahwa tidak ada kebangkitan
dan penghakiman, maka ia adalah anak sulung iblis. “ Dengan demikian ajaran
Doketisme bertentangan dengan iman Kristiani yang diajarkan oleh Para Rasul
turun-temurun.
Referensi D.F. Wright, “Docetism,” in Ralph P. Martin and Peter H. Davids (eds.), Dictionary of the Later New Testament and Its Developments (Downers Grove, Illinois: IVP, 1997), 306-309.J.G. Davies, “The Origins of Docetism,” in F.L. Cross (ed.), Studia Patristica VI (Berlin: Akademie Verlag, 1962), 13-55.
Adolph Harnack, History of Dogma, trans. Neil Buchanan (7 vols.; Eugene, Oregon: Wipf and Stock Publishers, 1997), 1.260.
J.N.D. Kelly, Early Christian Doctrines (5th ed.; New York: Harper and Row, 1978), 141.
EmoticonEmoticon