Peta Perkembangan Kekristenan |
TAHUN 1667 MASEHI
Gereja Ortodoks Rusia mengadopsi Kredo Athanasius (minus “klausul Filioque”).
Adopsi Kredo Athanasius nampaknya berhubungan dengan reformasi liturgi yang dilakukan dibawah Patriark Nikon dari Moskow (1605-1681) setelah Rusia merebut kembali Ukraina dari Polandia pada tahun 1667. Sebelumnya sebuah distrik metropolitan dibawah Konstantinopel, kondisi-kondisi tertentu haruslah dipenuhi sebelum Ukraina dapat menerima kepemimpinan Patriark Moskow. Demi ini, Nikon mengenalkan reformasi di dalam ritual Rusia yang melekatkan diri lebih kepada liturgi Bizantium original yang, dia temukan, telah didistorsikan di dalam terjemahan Slavonik dari bahasa Yunani. Reformasinya, akan tetapi, menyebabkan skisma, dengan banyak klerus Rusia menolak untuk melepaskan ritual-ritual yang telah diikuti berabad-abad. Tetapi, pada sinode Rusia tahun 1667, para penolak tersebut dideklarasikan sebagai skismatik.
TAHUN 1646 MASEHI
Uniat Uzhorod dibentuk, dimana kelompok lain dari klerus dan awam Ortodoks Timur (kali ini dari wilayah Transkarpatian yang sekarang menjadi Slovakia, Ukraina dan Hungaria) juga memohon diterima ke dalam komuni dengan Roma.
TAHUN 1724 MASEHI
Setelah perselisihan seputar suksesi patriark dalam Gereja Ortodoks Antiokhia, sekelompok Melkit di Siria mencari untuk kembali kepada komuni dengan Roma. Roma mengakui Patriark Katolik Melkit di Damaskus.
TAHUN 1780 MASEHI
Gereja Ortodoks Yunani mengadopsi Kredo Athanasius, akan tetapi sesegeranya kemudian mencabutnya lagi.
TAHUN 1800AN MASEHI
Gereja Katolik Roma mendefinisikan Infalibilitas Kepausan dan Immaculate Conception Maria menjadi dogma kepada gereja universal. Berbagai komunitas Ritus Bizantium di Eropa Timur dan Ukraina masuk ke dalam komuni dengan Roma, membentuk bagian besar dari Greja Katolik Bizantium.
TAHUN 1950 MASEHI
Paus mendefinisikan Diangkatnya Maria (dikenal juga dengan Dormition) sebagai dogma.
TAHUN 1965 MASEHI
Paus Paulus VI dan Patriark Athenagoras dari Konstantinopel bertemu dan menganulir ekskomunikasi bersama. Sekalipun hubungan yang lebih baik dimapankan, Skisma Timur-Barat berlanjut.
TAHUN 1991 MASEHI
Paus Yohanes Paulus II mengupayakan reuni dengan Timur. Dia mengakatakan, “Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks adalah dua belahan paru-paru di dalam Tubuh yang sama.” ... dan bagaimana “kita harus belajar untuk bernafas dengan kedua belah paru-paru”. Dia juga mendeklarasikan bahwa “ketidakpedulian akan Ritus Timur adalah ketidakpedulian akan Gereja.”
TAHUN 1993 MASEHI
Yohanes Paulus II mengefekkan reuni dengan Patriark Nestorian, menyambut umat Nestorian Syria dan Irak kembali ke dalam komuni dengan Roma setelah mereka menerima dogma “Theotokos”. Skisma Nestorian tahun 431 masehi secara garis besar dipulihkan; dan umat Kristen Apostolik di Irak sekarang disebut Katolik Kaldea.
TAHUN 1994 MASEHI
Sebagian signifikan komunitas Anglikan masuk kembali ke dalam komuni dengan Roma.
TAHUN 2000 MASEHI
Maret 12 tahun 2000, di Vatikan Roma, Paus Yohanes Paulus II secara formal memohon pengampunan akan berbagai dosa yang dilakukan oleh Gereja Katolik sepanjang dua milenium terakhir. Dalam homili “Hari Pengampunannya”, Paus mengaku:
“... Kita tidak dapat tidak mengakui [adanya] ketidaksetiaan kepada Injil yang dilakukan oleh beberapa saudara-saudara kita, terutama pada milenium kedua. Marilah kita memohon ampun akan perpecahan yang terjadi di antara umat Kristiani, untuk kekerasan yang digunakan beberapa orang demi pelayanan kebenaran dan untuk sikap tidak mempercayai dan bermusuhan yang kadangkala digunakan terhadap pengikut agama-agama lain.”
TAHUN 2001 MASEHI
Paus Yohanes Paulus II mengalamatkan Uskup Agung Athena dan Primat Yunani. Dia berkata:
“Dengan jelas dibutuhkan proses pembebasan akan pemurnian memori. Dalam kesempatan saat ini dan lampau, saat putra dan putri Gereja Katolik telah berdosa melalui tindakan atau kelalaian terhadap saudara-saudari Ortodoks mereka, semoga Tuhan memberikan pengampunan yang kita mohonkan kepada-Nya.”
“Beberapa memori adalah secara khusus menyakitkan, dan beberapa kejadian di masa lampau telah meninggalkan luka yang dalam di dalam benak dan hati orang-orang sampai hari ini. Saya memikirkan mengenai penjarahan yang membawa petaka pada kota imperial Konstantinopel, yang telah menjadi basis Kekristenan di Timur semenjak lama. Adalah hal yang tragis bahwa para pelaku, yang bertolak untuk mengamankan umat Kristiani kepada Tanah Suci, memalingkan diri [menyerang] kepada saudara-saudara seiman mereka. Fakta bahwa mereka adalah umat Kristen Latin [Katolik Roma] membawa penyesalan yang mendalam kepada umat Katolik. Bagaimana kita gagal untuk melihat di sini 'mysterium iniquitatis' yang bekerja di dalam hati manusia? Hanya kepada Allah saja penghakiman dan, maka dari itu, kita mempercayakan beban masa lampau yang berat kepada kerahiman-Nya yang tak terbatas, memohon kepada-Nya untuk memulihkan luka yang masih menyebabkan penderitaan kepada semangat rakyat Yunani.”[8]
CATATAN KAKI
[1] http://www.encyclopedia.com/…/ency…/anatolius-constantinople
[2] Peter Hünermann, ed., Denzinger: Enchiridion Symbolorum, 43rd Edition, San Francisco: Ignatius Press, 2010, pp. 131-2. http://www.ignatius.com/…/DENZ-H/enchiridion-symbolorum.aspx
[3] http://catholicbridge.com/o…/pope_bishop_of_rome_primacy.php
[4] http://catholicbridge.com/orthodox/heresies.php
[5] http://catholicbridge.com/…/history_of_catholic_church_in_b…
[6] http://catholicbridge.com/…/1054_orthodox_catholic_split.php
[7] http://catholicbridge.com/…/crusade_sacking_constantinopole…
[8] http://www.vatican.va/…/hf_jp-ii_spe_20010504_archbishop-at…
Sumber:
http://catholicbridge.com/…/timeline_history_of_catholic_or…
Diterjemahkan oleh Maximinus dalam https://www.facebook.com/GerejaKatolikBizantin/?hc_ref=ARTXeiD4qwjZOaOW6A0gz1Nc8fxl2ahEFScw7PR2JQoWba81w2jy8VJ0Qi4ldMrklfc&fref=gs&dti=332790860152562&hc_location=group
Editor: Silvester Detianus Gea
EmoticonEmoticon