(Foto/Pixabay). |
Mengenal
7 Malaikat Pelayan Allah
Gereja Katolik mengakui
dan mengimani keberadaan makhluk rohani tanpa badan yang disebut Malaikat.
Keberadaan malaikat merupakan kebenaran iman, kesaksian Kitab Suci dan
kesepakatan tradisi. “Bahwa ada makhluk rohani tanpa badan, yang
oleh Kitab Suci biasanya dinamakan ‘malaikat’, adalah satu kebenaran iman.
Kesaksian Kitab Suci dan kesepakatan tradisi tentang itu bersifat sama jelas”
(KGK 328). Santo Agustinus mengatakan: “Malaikat menunjukkan jabatan,
bukan kodrat. Kalau engkau menanyakan kodratnya, maka ia adalah roh; kalau
engkau menanyakan jabatannya, maka ia adalah malaikat” (Psal. 103,1,15). Oleh
sebab itu dalam keadaannya malaikat adalah pelayan dan pesuruh Allah (Mat.
18:10, Mzm. 103:20 (Bdk. KGK 329). Mereka adalah makhluk rohani murni yang
mempunyai akal budi dan kehendak; mereka adalah wujud pribadi (bdk. Pius XII:
DS 3891. Dan tidak dapat mati (bdk. Luk 20:36)….Mereka adalah makhluk yang
melampaui makhluk yang lain dalam kesempurnaan (bdk. KGK 330).
Kitab Suci memberikan
informasi tentang keberadaan ketujuh malaikat."...Maka datanglah seorang
dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan,....(Wahyu 21:9, 17:1, 15:6).
Meskipun demikian hanya tiga Malaikat Agung yang sering dibahas yaitu Gabriel,
Mikhael dan Rafael. Oleh sebab itu, kisah tentang ketiga malaikat tersebut
tidak asing lagi bagi sebagian umat. Katekismus Gereja Katolik (KGK)
mengajarkan bahwa ‘Sejak masa anak-anak (bdk. Mat. 18:10) sampai kematiannya
(bdk. Luk. 16:22) malaikat-malaikat mengelilingi kehidupan manusia dengan
perlindungan (bdk. Mzm 34:8; 91:10-13) dan doa permohonan (bdk. Ayb 33:23-24;
Za 1:12; Tob. 12:12). “Seorang malaikat mendampingi setiap orang beriman
sebagai pelindung dan gembala, supaya menghantarnya kepada kehidupan” (Basilius,
Eun. III, 1). Sejak di dunia ini, dalam iman, kehidupan Kristen mengambil
bagian di dalam kebahagiaan persekutuan para malaikata dan manusia yang bersatu
dalam Allah [KGK 336]. Selain itu, Litani Malaikat Agung St. Rafael menyebutkan
bahwa ada tujuh malaikat yang melayani Allah dan berada dihadit-Nya. Siapakah
mereka itu? Pada kesempatan ini tim JalaPress menjelaskan secara singkat
tentang ketujuh malaikat yang disebutkan dalam Kitab Suci, dan doa Malaikat
Agung St. Rafael.
Pertama, Malaikat Agung
Santo Gabriel
Gabriel artinya
‘kekuatan Allah’. Kisah malaikat Gabriel dapat kita temukan dalam berbagai ayat
Kitab Suci. Kisah malaikat Gabriel dapat kita temukan dalam Injil Lukas.
Malaikat Gabriel bertindak sebagai pembawa kabar gembira tentang kelahiran
Yesus. Malaikat Gabriel masuk ke rumah Bunda Maria dan memberi salam (bdk. Luk.
1:26-38).
Kedua, Malaikat Agung
Santo Mikhael
Mikhael artinya
‘Siapakah seperti Tuhan’. Malaikat Mikhael disebut sebagai penghulu Malaikat. Kitab
Daniel menyebutkan bahwa Dia akan muncul pada akhir zaman sebagai pemimpin
besar (bdk. Daniel 12:1). Selain itu, ia juga disebutkan dalam suatu
perselisihan dengan iblis mengenai mayat Musa. Mikhael tidak berani menghardik
iblis, namun ia mengatakan ‘kiranya Tuhan menghardik engkau! (Yud. 1:9).’
Ketiga, Malaikat Agung
Santo Rafael
Rafael artinya Tuhan
yang menyembuhkan. Kisah malaikat Rafael dapat ditemukan dalam Kitab
Deuterokanonika Tobit (Tobit 3:17,
12:15). Ia menyebut diri sebagai salah seorang dari ketujuh malaikat yang melayani
Allah (bdk. Wahyu 21:9, Tobit 12:15). Malaikat berperan dalam penyembuhan mata
Tobit yang buta dan menjadi pelindung bagi Tobias dalam upaya mencari obat
untuk menyembuhkan ayahnya, Tobit. Selain itu, ia melepaskan Tobias dari
pengaruh setan Asmodeus (bdk. Tobit 3:17).
Dalam Konsili Roma pada
tahun 745 di bawah pemerintahan Paus Saint Zachary, Gereja Katolik secara resmi
hanya mengakui nama tiga dari tujuh Malaikat: St. Michael, St. Gabriel, dan St.
Raphael. Meskipun Gereja mengakui bahwa ada tujuh Malaikat menurut Kitab Suci
dan Tradisi Suci, karena ketiga Malaikat ini adalah satu-satunya malaikat yang
disebutkan dalam Kitab Suci, tiga malaikat tersebut secara resmi diakui sebagai
nama malaikat dalam doktrin Katolik. Empat nama malaikat yang tidak masuk
secara resmi dalam doktrin Gereja Katolik adalah St. Uriel, St. Yehudiel, St.
Barachiel, St. Sealtiel.
Catatan Kaki:
Baca Dokumen Konsili
Roma pada tahun 745;
https://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf214.viii.vii.iii.xl.html?fbclid=IwAR1P62zCN1en0KJrCqOCll1D7E5TGhgYMLL3nnjqwDKeM04dKPGWdkfOwZM
EmoticonEmoticon