alefolsom / Pixabay |
Pada suatu kesempatan seseorang pernah bertanya kepada saya. Mengapa pusat agama Kristen Katolik adanya di Roma dan bukan di Yerusalem? Bukankah Para Rasul berasal dari Yerusalem dan memulai misi penyebaran Injil dari sana?. Pertanyaan serupa mungkin pernah dilontarkan kepada bapak, ibu, dan saudara-saudari. Pada kesempatan ini, tim jalapress setidaknya menjelaskan sedikit latar belakang keberadaan Pusat Agama Katolik di Roma.
Pertama, pada masa Gereja Perdana ada lima pusat
kekristenan yakni Yerusalem, Antiokhia, Roma (Vatikan), Konstantinopel dan
Alexandria. Yesus sendiri memerintahkan Para Rasul untuk menjadi saksinya mulai
dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi. Banyak ahli
menafsirkan bahwa ‘ujung bumi’ dalam kisah para rasul adalah Vatikan, Roma
(bdk. Kis. 1:8).
Kedua, Vatikan, Roma menjadi pusat Agama Katolik karena
latar belakang di mana Petrus mewartakan Injil selama 25 tahun dan martir pada
masa kaisar Nero.[1]
Kitab Suci memberi kesaksian bahwa Rasul Petrus ditunjuk oleh Yesus untuk
menggembalakan domba-dombanNya (bdk. Yoh. 21:15-19, Kis.15:7). Hal itu
menunjukkan bahwa Yesus memberikan tugas khusus kepada Petrus sebagai ‘ketua’
dari para rasul. Cukup banyak bukti Kitab Suci yang mencatat bagaimana Petrus
berlaku sebagai ‘ketua’ misalnya saat pemilihan pengganti Yudas, khotbah
Pentakosta, khotbah di Serambi Salomo, berlaku sebagai ‘hakim’ atas persembahan
Ananias dan Safira dan lain sebagainya (baca Kisah Para Rasul dari bab 1-15). Seperti
diketahui, dimana ada pemimpin di situ ada pusat kepemimpinan. Contoh
sederhana; Jakarta menjadi ibu kota Indonesia, karena Presiden menjalankan roda
pemerintahan di Jakarta.
Ketiga, St. Klemens dari Roma paus ketiga (bdk. Flp. 4:3)
dalam suratnya kepada jemaat di Korintus (96): 1 Klemens 5:1-6 menasehati
jemaat agar meneladan Gereja Katolik Roma dan Rasul Petrus serta Paulus yang
telah dianiaya hingga wafat.
Keempat, Gereja melestarikan dan mengenang akan Rasul
Petrus dan sejarah Gereja Perdana.
[1]Lihat Eusebius, The Chronicle 42, 43, 68,
Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1:291 dan Tertullian, Antidote Against the
Scorpion 15,3 in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1:152.
EmoticonEmoticon