Benarkah Lucifer Yang Disebut Dalam Nyanyian malam Paskah itu Iblis? |
Kesalah
pahaman terhadap iman Katolik sangat sering terjadi. Apalagi memakai bahasa-bahasa yang asing bagi
awam dan orang-orang non-Katolik, misalnya kata Lucifer. Meskipun beberapa web
Katolik menjelaskan arti dari kata Lucifer yang dipakai pada nyanyian malam paskah di Vatikan. Tidak
sedikit non-Katolik menuduh bahwa orang-orang Katolik menyembah Lucifer atau
Iblis dalam Yes 14:12. Tidak sedikit umat awam yang bingung ketika ditanya atau
bahkan percaya pada tuduhan tersebut. Namun tuduhan semacam itu sangat gegabah
dan dangkal. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis menjelaskan secara
sederhana supaya mudah dipahami.
Pertama-tama kita perlu mengetahui bahwa kata “Lucifer” dipakai oleh St.
Jerome/Hieronimus (abad ke 4) terhadap beberapa
tiga ayat Ibrani dan satu kata Yunani. Empat ayat tersebut berasal dari Yes. 14:12 הילל/
morning star/ bintang timur,
Ayub 11:17 בקר, day star/pagi hari, Ayb 38:32 מזרות/ Mazzaroth/ day star/ bintang Biduk,
dan 2 Pet 1:19 (φωσφόρος/phosphoros/ day star/bintang timur). Berikut
adalah bunyi dari beberapa ayat yang disebutkan:
1. Ayub 11:17 Latin Vulgata, et quasi meridianus fulgor
consurget tibi ad vesperam et cum te consumptum putaveris orieris ut lucifer.
2. 2 Peter 1:19 et habemus firmiorem propheticum sermonem cui bene facitis
adtendentes quasi lucernae lucenti in caliginoso loco donec dies inlucescat et
lucifer oriatur in cordibus vestris.
3.
Yesaya 14:12 אֵיךְ נָפַלְתָּ מִשָּׁמַיִם
הֵילֵל בֶּן־שָׁחַר נִגְדַּעְתָּ לָאָרֶץ חֹולֵשׁ עַל־גֹּויִם׃, 'EYKH {wahai} NAFALETA {engkau jatuh}
MISHAMAYIM {dari langit} HEYLEL {bintang timur} BEN-SHAKHAR {anak fajar}
NIGEDA'ETA {engkau dipotong} LA'ARETS {ke bumi} KHOLESH {engkau mengalahkan}
'AL-GOYIM {atas bangsa-bangsa}. Ungkapan Ibrani הֵילֵל בֶּן־שָׁחַר - HEYLEL
BEN-SHAKHAR"; הֵילֵל - HEYLEL adalah kata Ibrani untuk "bintang
Timur" alias planet Venus, sedangkan בֶּן־שָׁחַר - BEN-SHAKHAR"
harfiah "anak (putra) Fajar".
Beberapa ayat di atas memberi gambaran bahwa kata
“Lucifer” bukan nama suatu oknum tertentu secara mutlak. Kata ini dipakai pula
dalam beberapa ayat Alkitab untuk menunjukkan hal baik dan benar. Lucifer artinya bintang timur, bintang di pagi
hari, bintang kejora. Oleh sebab itu memahami suatu ayat dalam Alkitab perlu
melihat konteks sehingga tidak melenceng dari maksud sebenarnya.
Gereja Katolik
menyanyikan lagu berikut pada malam paskah, In
huius ígitur noctis grátia, súscipe, sancte Pater, laudis
huius sacrifícium vespertínum, quod tibi in hac cérei oblatióne
solémni, per ministrórum manus de opéribus apum, sacrosáncta
reddit Ecclésia. Sed iam colúmnæ huius præcónia nóvimus, quam
in honórem Dei rútilans ignis accéndit. Qui, lícet sit divísus in
partes, mutuáti tamen lúminis detrimenta non novit. Orámus
ergo te, Dómine,
ut céreus iste in honórem tui nóminis consecrátus,ad noctis huius calíginem destruéndam, indefíciens persevéret. Et in odórem suavitátis accéptus, supérnis lumináribus misceátur. Flammas eius lúcifer matutínus invéniat: ille, inquam, lúcifer, qui nescit occásum. Christus Fílius tuus, qui, regréssus ab ínferis, humáno géneri serénus illúxit, et vivit et regnat in sæcula sæculórum.
ut céreus iste in honórem tui nóminis consecrátus,ad noctis huius calíginem destruéndam, indefíciens persevéret. Et in odórem suavitátis accéptus, supérnis lumináribus misceátur. Flammas eius lúcifer matutínus invéniat: ille, inquam, lúcifer, qui nescit occásum. Christus Fílius tuus, qui, regréssus ab ínferis, humáno géneri serénus illúxit, et vivit et regnat in sæcula sæculórum.
Lagu tersebut
sesungguhnya ditujukan kepada Yesus sebagai Bintang Timur (Bdk. Why. 22:16).
Hal itu sangat jelas apabila lagi di atas diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Berikut terjemahan lagu tersebut dalam bahasa Indonesia, Semoga lilin ini, yang
diberkati demi penghormatan Bapa pada malam ini
bernyala terus untuk menghalau kegelapan. Semoga
nyalanya digabungkan dengan sinar bintang kejora….dengan Kejora Sejati itu,
yang tak kunjung terbenam yang telah terbit dari alam maut dan menyinari umat manusia dengan seri cahayaNya.
Dialah Yesus Kristus, Putera Bapa
yang bersama dengan Bapa dan Roh Kudus, hidup
dan berdaulat kini dan sepanjang
masa. Secara sederhana dapat
kita perhatikan sumber dari tuduhan orang-orang non-Katolik yaitu pada kata Flammas eius lúcifer matutínus invéniat: ille, inquam, lúcifer,…yang
artinya Semoga nyalanya digabungkan dengan
sinar bintang
kejora. Dengan Kejora Sejati itu.
Kiranya
semakin jelas bahwa dalam bahasa Indonesia kata lúcifer itu ditujukan kepada Yesus Kristus yang adalah cahaya/sinar dunia yang
bangkit dari antara orang mati. Oleh sebab itu, pemakaian dan pemaknaan kata
Lucifer tergantung pada konteks atau maksud yang sedang dibicarakan atau
dinyanyikan.
Penulis: Silvester Detianus Gea
EmoticonEmoticon