Makna Gelar Yesus Dalam Alkitab




1. Anak Manusia

Sebagaimana dalam Injil-Injil Sinoptik, gelar “Anak Manusia” adalah ungkapan yang dipakai oleh Yesus untuk diri-Nya sendiri. Gelar ini tidak pernah diungkapkan baik oleh para murid-Nya maupun oleh banyak orang (Yoh. 12:34). Gelar Anak Manusia dalam Injil ini cukup berbeda dengan yang ada di dalam Injil Sinoptik. Injil Yohanes menekankan “Pre-eksistensi” Anak Manusia, juga pengangkatan dan pemuliaan-Nya. Penekanan terletak pada keilahian. Makna dibalik kata “Anak Manusia” adalah menunjukkan bahwa Yesus adalah “Figur Eskatologi yang menghubungkan dan menyatukan surga dan bumi”. Sebagaimana Yoh. 3:13: tidak ada seorangpun yang telah naik ke surga, selain dari pada Dia yang telah turun dari surge, yaitu Anak Manusia. Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? Yoh. 6:62
Yesus, sebagai Anak Manusia, melanjutkan kesatuan-Nya dengan Allah dan tinggal dalam Allah. Dia adalah manusia sempurna, arketipe (tipikal asali manusia yang mempunyai relasi yang dalam dengan Allah) yang melambangkan relasi pribadi yang benar dan fundamental dengan Allah. Asalnya yang ilahi adalah dasar untuk pengangkatan dan pemuliaannya sebagaimana tindakan penyelamatan-Nya. Bapa telah mengesahkan meterai-Nya pada Anak Manusia (6:27) dan dari Bapa, dia telah menerima pesan-Nya (3:11-13). Ini menjadi jaminan akan kembalinya Anak Manusia di masa depan (6:62). Gelar ini mengandung makna “Pre-eksistensi”. Dan ketika orang bertemu Anak Manusia di bumi, dia melihat atau menghadapi Dia Yang Ilahi.

2. Anak Domba Allah

Mempersembahkan “anak domba” merupakan tradisi (Perjanjian Lama) agama Yahudi untuk memperoleh pengampunan dari Tuhan. Dalam Perjanjian Baru, “Anak Domba” bukan lagi domba (binatang), melainkan Yesus Kristus. Yesus Kristus telah mempersembahkan diri sampai wafat di kayu salib demi keselamatan umat manusia (Yoh.1:29) .

3. Rabbi

Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi disebut Rabbi oleh umat Yahudi. Rabbi artinya Guru. Yesus Kristus dipanggil sebagai Rabbi (Yoh. 1:38) karena kecerdasan dan kepintarannya dalam menjelaskan ajaran Taurat kepada orang banyak.

4. Mesias

Pada zaman itu orang-orang Yahudi (Terutama Kaum Esseni) mengharapkan Mesias yang jaya dalam bidang politik. Mesias (Kristus) yang mereka harapkan itu tidak sesuai harapan. Mesias yang datang justru Mesias yang menderita (demi keselamatan manusia) Yoh.1:41. Injil Yohanes menekankan Yesus sebagai Mesias yang melebihi harapan banyak orang, yakni Mesias yang membawa keselamatan bagi seluruh umat manusia (bdk. Yoh. 20:31).

5. Anak Allah

Yesus adalah Anak Allah, sebab Allah menyucikan-Nya dan mengutus-Nya ke dunia untuk sebuah misi. Dalam Perjanjian Lama, gelar Anak Allah dipakai untuk utusan Ilahi (Malaikat). Jadi, gelar ini biasanya menunjuk pada keilahian. Meskipun demikian, ungkapan Anak Allah dalam pandangan Injil Yohanes, lebih cocok untuk mengungkapkan “relasi Yesus yang sangat istimewa dengan Allah (Yoh. 1:14, 1:34; 1:49,5:19,5:2-10,3:36,6:40,5:22,8:36,5:20,10:17,15:9,5:17,5:18-19,10:32,14:10,8:26-28,8:40,14:24,6:47, 10:15, 3:35, 10:30, 10:38, 14:10,11, 5:20, 8:47, 3:31-32, 12:27-28, 18:6.
Sebagai Anak Allah, Bapa memberikan kepada Yesus segala sesuatu yang bersifat ilahi. Maka dari itu, Yesus dapat mengetahui hal-hal secara adikodrati. Dalam doa-Nya pun, ungkapan-Nya berbeda dengan yang lainnya (Yoh. 11:41-42). Gelar Anak Allah memberikan pemahaman kepada pembaca bahwa Yesus adalah Dia Yang Ilahi.

6. Yesus (Anak Yusuf dari Nazaret)

Kata “Yesus” berasal dari bahasa latin “lesous” sedangkan dari bahasa Aramaic “Eesho” dan dalam bahasa Arab “Isa”. Yesus artinya “Yang di urapi”. Nama Yesus merupakan nama yang di wartakan oleh malaikat Gabriel ketika mengunjungi Maria
( dalam Injil Sinoptik ). Nama Yesus menunjuk bahwa ia adalah anak Yusuf dan Maria. Yesus kemudian disebut “Yesus dari Nazaret” ( pengikutnya di sebut Nasrani/Kristiani ).

7. Raja Orang Israel

Gelar ini merupakan sebuah “Harapan” orang Israel akan datangnya seorang Raja (Mesias Politik) yang jaya, hal itu terlihat ketika Yesus memasuki kota Yerusalem, mereka menyambutnya sebagai raja. Dapat juga dilihat dalam Injil Sinoptik, ketika mereka hendak memaksa Yesus untuk menjadi raja atas bangsa Israel. Tetapi Yesus adalah raja yang harus menderita, wafat, dikuburkan dan bangkit pada hari yang ketiga.

Bismil’Abbi, wa-ibnu-wa Roh’ul Qudus, Allah’hu Ahad, Amin.
( Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Allah Yang Maha Esa, Amin).

“La ilaha illa’llah, wa la syai’an illa’llah wa kun Masihiyyan”
(Tidak ada ilah selain TUHAN dan tidak ada sesuatu yang lain selain Dia dan jadilah kamu seorang Kristiani).
(Kahlil Gibran-seorang Penganut Katolik Maronite)

Silvester Detianus Gea
Penulis telah menyelesaikan Strata I di Universitas Atma Jaya-Jakarta, pada Program Studi Ilmu Pendidikan Teologi (sekarang Pendidikan Keagamaan Katolik). Penulis pernah memposting tulisan yang sama di website: https://mengenalimankatolik.wordpress.com/2014/07/27/penjelasan-singkat-7-gelar-yesus-dalam-injil-yohanes/

1 comments:


EmoticonEmoticon