Mengapa umat Kristen non-Katolik tidak boleh menerima komuni dalam Ekaristi?

Mengapa umat Kristen non-Katolik tidak boleh menerima komuni dalam Ekaristi?. (Foto/Pixabay.com).

Tidak asing bagi orang Katolik bahwa syarat seseorang agar boleh menerima komuni harus dibaptis secara Katolik dan telah menerima komuni pertama. Tidak dapat dipungkiri ada perayaan-perayaan tertentu yang juga dihadiri oleh umat non-Katolik. Namun mereka tidak boleh menerima komuni pada perayaan Ekaristi. Mengapa?. Selain alasan baptisan dan telah menerima komuni pertama, masih ada alasan-alasan lain mengapa Kristen non-Katolik tidak boleh menerima komuni pada perayaan Ekaristi.


Kedua, Ketika Kristen non-Katolik memisahkan diri dari Gereja Katolik, maka Sakramen Tahbisan atau Imamat tercabut dari padanya. Dengan demikian persekutuan-persekutuan Gereja Reformasi telah kehilangan hakikat misteri Ekaristi yang otentik dan penuh (bdk. KGK, 1400, UR 22). Walaupun Kristen non-Katolik seringkali mengadakan perjamuan Kudus, namun makna dan nilai yang terkandung di dalamnya hanyalah lambang. Oleh sebab itu, seluruh umat beriman yang menerima Tubuh dan Darah Kristus mesti percaya dogma yang sama, yaitu kehadiran Yesus secara nyata dalam setiap perayaan Ekaristi. 

Ketiga, Gereja Katolik meyakini bahwa Sakramen Ekaristi menuntuk orang pada keselamatan. Oleh sebab itu, dalam keadaan darurat atau mendesak komuni dapat diterima oleh umat Kristen non-Katolik. Namun ia harus yakin bahwa hosti dan anggur yang telah dikonsekrir sungguh-sungguh tubuh dan darah Kristus. Hal itu dilakukan jika berasal dari niat mereka untuk  meminta atau memohon pastor untuk memberikan Tubuh dan darah Kristus kepada mereka (Bdk. KGK, 1401, CIC, can. 844 -4).
Keempat, Katekismus Gereja Katolik (KGK) 1396. Kesatuan Tubuh Mistik: Ekaristi membangun Gereja. Siapa yang menerima Ekaristi, disatukan lebih erat dengan Kristus. Olehnya Kristus menyatukan dia dengan semua umat beriman yang lain menjadi satu tubuh: Gereja. Karena keagungan misteri ini, santo Augustinus berseru: “O, Sakramen kasih sayang, tanda kesatuan, ikatan cinta” (ev. Jo 26,6,13) Bdk. SC 47.. Dengan demikian orang merasa lebih sedih lagi karena perpecahan Gereja yang memutuskan keikutsertaan bersama pada meja Tuhan; dengan demikian lebih mendesaklah doa-doa kepada Tuhan, supaya saat kesatuan sempurna semua orang yang percaya kepada-Nya, pulih kembali (KGK, 1398)

Kelima, Kitab Hukum Kanonik (KHK) 844 – § (artikel) 1. Para pelayan Katolik menerimakan sakramen-sakramen secara licit hanya kepada orang-orang beriman Katolik, yang memang juga hanya menerimanya secara licit dari pelayan katolik, dengan tetap berlaku ketentuan § 2, § 3 dan § 4 kanon ini dan kan. 861, § 2. § 3. Pelayan-pelayan katolik menerimakan secara licit sakramen-sakramen tobat, Ekaristi dan pengurapan orang sakit kepada anggota-anggota Gereja Timur yang tidak memiliki kesatuan penuh dengan Gereja Katolik, jika mereka memintanya dengan sukarela dan berdisposisi baik; hal itu berlaku juga untuk anggota Gereja-gereja lain, yang menurut penilaian Takhta Apostolik, sejauh menyangkut hal sakramen-sakramen, berada dalam kedudukan yang sama dengan Gereja-gereja Timur tersebut di atas. § 4. Jika ada bahaya mati atau menurut penilaian Uskup diosesan atau Konferensi para Uskup ada keperluan berat lain yang mendesak, pelayan-pelayan katolik menerimakan secara licit sakramen-sakramen tersebut juga kepada orang-orang kristen lain yang tidak mempunyai kesatuan penuh dengan Gereja Katolik, dan tidak dapat menghadap pelayan jemaatnya sendiri serta secara sukarela memintanya, asalkan mengenai sakramen-sakramen itu mereka memperlihatkan iman Katolik dan berdisposisi baik. § 5. Untuk kasus-kasus yang disebut dalam § 2, § 3 dan § 4, Uskup diosesan atau Konferensi para Uskup jangan mengeluarkan norma-norma umum, kecuali setelah mengadakan konsultasi dengan otoritas yang berwenang, sekurang-kurangnya otoritas setempat dari Gereja atau jemaat tidak Katolik yang bersangkutan.
Kiranya dengan penjelasan sederhana di atas umat beriman dapat mengerti dan memahami mengapa umat non-Katolik tidak diperkenankan menerima komuni dalam perayaan Ekaristi. 

Penulis: Silvester Detianus Gea


EmoticonEmoticon