Selilit Gugatan Terhadap Ajaran Saksi Yehuwa dan Adventis



1. 'MENGGUGAT AJARAN SAKSI YEHUWA'


Menurut saksi yehuwa jiwa berkematian berdasarkan ajaran Tz. Russel. Benarkah??


Apakah Jiwa berkematian? Tidak!


Jiwa adalah salah satu yang Tuhan ambil ketika manusia akan wafat. Hal itu dapat kita baca dalam Luk 12:20


Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? atau ayat lainnya Matius 10:28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.

Karena Jiwa itu yang membuat manusia hidup dalam kefanaan badaniah. Jiwa itulah yang diambil Tuhan, karena itulah yang membuat badan fana akan mati. Maka tidak heran jika kita menemukan penyakit bernama 'gangguan Jiwa'. Jiwa ini mempengaruhi seluruh hidup manusia yang mengalaminya, karena jiwa pada hakekatnya kekal adanya dan tidak berkematian. Tubuh akan mati dan menjadi tanah, tetapi jiwa kembali kepada Allah. Dengan demikian maut tidak bisa membunuh Jiwa.


2. 'Menggugat Ajaran Aliran Adventis'

Banyak orang dari aliran advent mengatakan Perayaan Natal tidak benar. Mereka kemudian membuat cerita bahwa itu perayaan salah satu dewa Mesir. Maka mari kita lihat jawaban dari orang yang mereka anggap nabi yakni Ellen G. White:


Menurut Ellen G. White dalam Adventist Home, P. 477, "Sekalipun Tanggal 25 Desember bukanlah hari Kelahiran yang pasti dari YESUS KRISTUS berdasarkan KITAB SUCI, tetapi kita perlu memberikan perhatian khusus merayakan Natal tanggal 25 Desember itu sebagai hari ucapan syukur dan kegembiraan atas kelahiran YESUS ke bumi ini 2000 tahun silam buat keselamatan umat manusia".


Tidak itu saja. "Hendaknya setiap Rumah Tangga ada menyediakan sebuah Pohon Natal, sebagai peringatan Hari Kelahiran Yesus itu dan biarlah di setiap ranting pohon Natal itu tergantung. bingkisan2 persembahan indah yang diperlukan oleh setiap orang yang berkekurangan untuk mereka dapat merayakan Hari Natal pada tanggal 25 Desember itu. (Adventist Home, P. 482).


Momen-momen indah itu, dapat memperkuat hubungan sosial antar warga masyarakat. "Tanggal 25 Desember adalah hari yang tidak boleh dilupakan dan berlalu begitu saja, karena tanggal hari itu adalah hari kesukaan bagi seluruh dunia, maka gunakanlah kesempatan itu untuk bersilahturahmi satu sama lain, dan jgn kita tidak memberikan perhatian atas hari itu, sambil mengucapkan " selamat Hari Natal, Imanuel - Allah beserta kita " (Adventist Home, P. 478).


Sementara itu pengikut Ellen G. White menuduh perayaan Natal sebagai perayaan Pagan.


Bagaimana tanggapan kita?


Analogi yang sama pun dapat dipakai misalnya: Bila salah seorang Penganut 'ilmu cocoklogi' lahir pada tanggal 25 Desember, apakah kemudian hari ulang tahunnya adalah perayaan dewa Zeus? Tentu tidak, bukan?. Bagaimana agar anda tahu bahwa bukan? Ya kita tahu dari kesaksian orangtuanya dan tahun kelahirannya yang tentu saja berbeda dengan dewa Zeus.


Perayaan Natal atau kelahiran Yesus pun demikian, Gereja Perdana sejak abad ke 3 sudah merayakan nya. Mereka merayakan nya sebagai bagian dari Perayaan Paskah (kebangkitan Yesus), sebab tidak ada kebangkitan tanpa kelahiran. Catatan akan hal ini dapat ditemukan dalam tulisan St. Clemens dari Alexandria (150-210).


Begitu pula dalam Khotbah St. Yohanes Krisostomus (347-407) yang mengatakan bahwa Malaikat Gabriel datang kepada Maria pada tanggal 14 bulan Nisan atau 25 Maret pada tahun Masehi, di mana dirayakan sebagai hari raya kabar sukacita. Menurutnya kelahiran Yesus dihitung sembilan bulan setelah kedatangan malaikat itu sehingga kelahiran Yesus diketahui pada tanggal 25 Desember.


Semoga bermanfaat


EmoticonEmoticon